Hubungan Hipotesis Nenek dengan Penyakit Jantung Koroner
(OLEH : Rizki Budiman, promkes klinik utama CMI)
Nenek-nenek lebih berharga dibanding kakek-kakek ? Serius nih ! Kata siapa ? Ternyata menurut teori hipotesis nenek, wanita tua memiliki peran lebih dibanding pria tua dalam membangun peradaban manusia lintas generasi. Kita bisa memastikan bahwa akumulasi pengetahuan pada umat manusia dari generasi ke generasi, adalah berkat peran penting para nenek. Selain peran akumulasi pengetahuan, para nenek pun berperan dalam penyediaan gizi keluarga. Satu lagi peran nenek yang tak kalah penting adalah dalam hal pengasuhan generasi muda. Ketika anak dari si nenek (ibu dari kanak-kanak) sibuk dengan “karir” utamanya yaitu mulai dari hamil, melahirkan, dan menyusui, maka para nenek mengambil peran sebagai pengasuh dan pendidik utama.
Bagi laki-yang merasa cemburu karena tidak ada hipotesis kakek, jangan kuatir ! Ada hipotesis grandparents, hipotesis kakek-nenek. Menurut hipotesis ini, para kakek berperan penting dalam menghibur dan menyemangati para nenek agar senantiasa bahagia dalam menjalankan perannya.
Peran penting para nenek bagi umat manusia inilah yang membuat kita “wajib’ untuk turut serta menjaga kesehatan para wanita sehingga bisa mencapai usia tua. Menurut statistik dari kementrian kesehatan salah satu penyakit yang sangat mengancam jiwa bagi wanita muda adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Berdasarkan data statistik, pria muda memang lebih rentan terkena penyakit jantung koroner (PJK) dibanding wanita muda pra menopause. Namun, angka kematian PJK pada wanita pra menopause ternyata dua kali lebih tinggi dibanding pria. Untuk itulah kita semua wajib waspada akan bahaya penyakit jantung koroner pada wanita pramenopause.
Para peneliti kesehatan berkesimpulan ada dua faktor yang membuat angka kematian PJK pada wanita ini lebih tinggi yaitu :
(1) Gejala PJK pada wanita tidak khas
(2) Intensitas nyeri pada PJK sama dengan intensitas nyeri haid.
Para peneliti berpendapat bahwa dua faktor inilah yang menyebabkan wanita tidak terlalu aware, tidak terlalu waspada akan kemungkinan PJK menimpa mereka.
Para pembaca yang budiman, mulai saat ini, kita harus lebih sadar untuk memperhatikan kesehatan jantung pada wanita pramenopause, karena peran penting mereka bagi keberlangsungan peradaban manusia.