Bersepeda memang memberikan manfaat untuk kesehatan jantung serta menguatkan otot dan sendi. Namun, tak sedikit kasus kematian yang terjadi saat bersepeda. Baik faktor internal kondisi tubuh atau eksternal seperti kondisi jalanan bisa menjadi penyebabnya.
Salah satu penyebab utama kematian saat bersepeda adalah serangan jantung. Hal ini bisa terjadi ketika tubuh yang belum terbiasa atau jarang berolahraga dipaksa untuk berkegiatan berat, selain itu, orang yang memiliki riwayat penyakit jantung juga berisiko. Serangan jantung memang bisa muncul ketika tubuh tiba-tiba dipaksa bekerja keras tanpa pemanasana.
Berikutnya, dehidrasi dan kelelahan yang ekstrem. Tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit, apalagi saat bersepeda jauh atau di saat cuaca panas. Tanpa asupan yang cukup, irama jantung akan terganggu atau bahkan menyebabkan kehilangan kesadaran.
Dari faktor eksternal, data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunjukkan bahwa pesepeda termasuk kelompok rentan dalam kecelakaan di jalan. Cara berkendara yang kurang bijak, minimnya jalur sepeda, dan tidak menggunakan helm memperbesar kemungkinan cedera fatal.
Bersepeda adalah kegiatan yang sangat baik untuk kesehatan. Namun, penting untuk mengenali batas kemampuan tubuhmu, persiapkan energi dan jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Lebih baik jika rutin melakukan cek kesehatan, atur waktu dan rute yang aman untuk bersepeda, serta menggunakan perlengkapan keamanan. Apabila bersepeda di malam hari, pasang lampu atau reflektor pada sepedamu untuk agar orang lain menyadari keberadaanmu.
Sumber:
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pencegahan Penyakit Jantung Koroner.
DetikHealth. (2021). "Kenali Tanda Serangan Jantung Mendadak".
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Laporan Keselamatan Transportasi 2022.