Menguap biasanya identik dengan tanda-tanda mengantuk atau bosan. Namun, secara ilmiah menguap juga merupakan refleks tubuh saat kekurangan oksigen, proses tersebut diyakini sebagai cara alami tubuh untuk meningkatkan asupan oksigen dan membuang limbah karbon dioksida dari paru-paru. Menguap juga berperan dalam mengatur suhu otak, menjaga kewaspadaan, dan dapat dipicu oleh perubahan fisiologis, termasuk gangguan jantung dan tekanan darah.
Dalam kasus tertentu, terlalu sering menguap dapat menjadi sinyal bahwa tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup, bisa jadi masalah pada sirkulasi darah atau sistem pernafasan.
Pada masalah itulah menguap bisa berkaitan dengan kondisi jantung, frekuensi menguap yang tidak jelas bisa mengindikasikan kondisi medis seperti sleep apnea (gangguan henti nafas saat tidur) atau anemia (kekurangan sel darah merah). Jantung yang lemah atau mengalami gangguan seperti gagal jantung kongestif tidak mampu memompa darah dengan baik, sehingga distribusi oksigen ke anggota tubuh lain menjadi terganggu.
Menurut data heart.org, beberapa penderita penyakit jantung dilaporkan mengalami rasa ngantuk yang ekstrem pada siang hari dan sering menguap akibat sirkulasi oksigen yang bermasalah.
Meski terlihat sepele dan merupakan reaksi normal, jika berlebihan dan disertai gejala seperti nyeri dada, sesak nafas, atau kelelahan, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Klinik Utama CMI bisa menjadi pilihan terpercaya untuk keluhan penyakit jantung dan penyakit umum lainnya, dengan pelayanan yang lengkap serta teknologi dan penerapan metode yang modern, kami mengutamakan pemeriksaan yang menyeluruh, penanganan yang tepat, dan fokus terhadap akar dasar penyakit.
Sumber:
Marieb, E. N., & Hoehn, K. (2018). Human Anatomy & Physiology (11th ed.). Pearson.
American Heart Association. “How the Heart Works.”
Alodokter. “Menguap Belum tentu mengantuk”.
Healthline “What Causes Excessive Yawning and How to Treat It”.
Medical News Today “What causes excessive yawning?”.