DAMPAK BANJIR TERHADAP PEJUANG KANKER KULIT?
Banjir bukan hanya bencana alam yang dapat menggangggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga membawa dampak serius pada kesehatan terutama dengan riwayat medis kronis seperti kanker kulit. Menghadapi tantangan yang berlipat ganda ketika banjir melanda, bukan dari sisi lingkungan tetapi juga dari sisi medis dan psikologis.
Resiko infeksi yang meningkat
Pejuang kanker kulit, khususnya dengan yang sudah memiliki luka cenderung lebih sensitif dan mudah infeksi. Saat banjir, kandungan air yang tercemar bakteri, jamur, dan bahan kimia dapat menginfeksi luka yang rusak akibat kanker. Infeksi kulit juga bisa berkembang menjadi selulitis, abses atau bahkan sepsis jika tidak segera ditangani.
Kesehatan Mental yang Terganggu
Menghadapi kanker kulit saja sudah berat secara emosional dengan di tambah bencana alam seperti banjir menjadikan pejuang kanker kulit memiliki tingkat stress dan kecemasan bisa meningkat drastis. Ini dapat semua dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh yang sangat di butuhkan dalam proses penyembuhan.
Dukungan Khusus dari Orang Tersayang
Dalam situasi bencana, pejuang kanker kulit memerlukan perhatian dan perlindungan ekstra. Bantuan medis darurat perlu menyertakan obat-obatan khusus, perban steril, sertia akses ke instansi kesehatan. Lembaga pemerintah atau organisasi kemanusiaan perlu memiliki protokol khusus untuk membantu pejuang kanker kulit saat tanggap darurat bencana.
Banjir menjadi bencana yang membawa konseksuensi ganda bagi para pejuang kanker kulit. Dukungan keluarga, komunitas dan penyedia layanan kesehatan untuk memahami risiko ini dan menyiapkan langkah selanjutnya agar pejuang kanker kulit tetap aman dan dapat melanjutkan pengobatan meski ditengah bencana.
Informasi lebih lanjut konsultasikan segera ke Jalan Tubagus Ismail VII No.21 Kota Bandung Phone: +62 - (022) 253-1000 / 0812-2603-330 (Anisa)