Ibnu Sina, atau yang dikenal di Barat sebagai Avicenna, adalah salah satu ilmuwan terkemuka asal timur yang terkenal pada abad pertengahan, ia sangat ahli dalam ilmu bedah dan sangat memahami biomuleculer.
Ibnu Sina lahir di Afshana, dekat Bukhara (kini wilayah Uzbekistan) pada 980 M. Ayahnya merupakan seorang pegawai pemerintahan dan pengikut ajaran filsafat, akses dan lingkungan keluarga yang mendukung intelektualitas ini menjadi bagian dari landasan kecermelangan Ibnu Sina sejak dini.
Sejak muda Ibnu Sina sudah menunjukan kecerdasannya yang luar biasa, ia mempelajari logika filsafat dan matematika di usianya yang belum mencapai 18 tahun dan telah menghafal Al-Quran pada usia 10 tahun. Karya besarnya, The Canon of Medicine (Al-Qanun fi al-Tibb), telah menjadi sebuah standar ensiklopedia dalam bidang kedokteran di Islam dan Eropa hingga abad ke-17. Ia dijuluki sebagai “Bapak kedokteran modern” karena buku tersebut membahas lebih dari 760 jenis obat, metode diagnosis, dan pengobatan penyakit secara sistematis.
Dalam mahakaryanya, The Canon of Medicine, Ibnu Sina menyusun pendekatan penyembuhan dengan menggunakan ilmu kedokteran Yunani klasik dengan pengalaman medisnya sendiri.
Beberapa penyakit kronis seperti kanker, gangguan jantung, ginjal, dan diabetes telah ia bahas, metode penyembuhan Ibnu Sina terhadap penyakit tidak menular tersebut yaitu:
- Kanker
Ibnu Sina memperingati bahwa operasi tanpa pengangkatan total hanya akan memperparah kondisi pasien. Menurutnya, pada tahap awal pengobatan disarankan untuk mengangkat bagian tumor secara menyeluruh untuk mencegah penyebaran.
- Jantung
Ibnu Sina menjabarkan betapa pentingnya diet yang teratur, latihan fisik, dan penggunaan strategi medis yang menargetkan mekanisme dasar terjadinya penyakit. Ia juga mengemukakan konsep bahwa emosi, seperti amarah dan kesedihan, berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
- Ginjal
Metode pengobatannya berfokus pada penyebab, bukan gejala. Ia menekankan betapa pentingnya menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah masalah yang dapat menyumbat saluran ginjal.
- Diabetes
Untuk menstabilkan gejala diabetes, Ibnu Sina melakukan pendekatan yang menyasar pada sumber penyakit. Ia juga menganjurkan menghindari makanan dan minuman manis berlebih serta diet yang teratur.
Selain ilmu kedokteran Ibnu Sina juga berjasa dalam bidang filsafat, dalam bukunya, The Book of Healing, dia menggabungkan pemikiran Aristoteles dan Neoplatonisme dengan prinsip-prinsip Islam dalam menyusun sistem filsafat. Karyanya ini sangat mempengaruhi para filsuf Muslim dan juga tokoh-tokoh Kristen seperti Thomas Aquinas.
Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 M di Iran, tepatnya kota Hamadan. Meski ribuan tahun telah berlalu, karya-karyanya menjadi simbol kejayaan ilmu pengetahuan klasik dan masih menjadi rujukan hingga saat ini.
Sumber:
Nasr, Seyyed Hossein. Science and Civilization in Islam. Harvard University Press, 1968.
Pormann, Peter E., and Emilie Savage-Smith. Medieval Islamic Medicine. Edinburgh University Press, 2007.
Gutas, Dimitri. Avicenna and the Aristotelian Tradition: Introduction to Reading Avicenna’s Philosophical Works. Brill, 2001.
Avicenna. The Canon of Medicine (Al-Qanun fi al-Tibb). Edisi bahasa Inggris oleh Laleh Bakhtiar, Kazi Publications, 1999.